Awalnya Pak Ganjar Kaget, Kok Rumah Tembok Jadi Sasaran RTLH ternyata begini yang sebenarnya.
dalam foto nampak Pak Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah duduk bersama dan asyik mengobrol dengan Mbah Sahlan yang rumahnya telah diusulkan mendapatkan sasaran program RTLH (Rumah Tidk Layak Huni) untuk dibedah.
 |
| Gubernur Jawa Tengah, Pak Ganjar Pranowo duduk bersama Mbah Sahlan di rumahnya |
dalam sebuah postingan Gubernur Jawa Tengah yaitu Bapak Ganjar Pranowo, beliau mendatangi rumah Mbah Sahlan di Dukuh Bendowangen RT 04 RW 3 Desa Mayong Lor Kecamatan Mayong, Jepara seperti yang ada dalam tulisan status di akun facebook beliau hari ini.
Pertama sampai di rumah Mbah Sahlan di Dukuh Bendowangen RT 04 RW 3 Desa Mayong Lor Kecamatan Mayong, Jepara ini saya awalnya kaget. Rumah ini jd salah satu sasaran program pembangunan rumah tidak layak huni di Jepara. Tp kok sudah tembok ya, waduh jangan2 salah sasaran nih.
Tp ternyata tidak. Tembok bata itu rupanya hasil swadaya warga sekitar. Mereka membantu dgn urunan utk membangun rumah Mbah Sahlan yang reyot dan mau ambruk. Namun dana hanya cukup untuk dinding saja, sdgkan atap dan lantai masih kurang, jd ya masih bocor bocor.
Makanya diusulkan ke saya untuk masuk program RTLH. Saya senang krn inisiasi warga sangat bagus untuk membantu saudaranya yang kesusahan. Jika semua warga Jateng seperti di Dukuh Bendowangen ini maka pengentasan kemiskinan sangat cepat selesai.
Maturnuwun pada setiap warga Jateng yang sudah tergerak dan bergerak membantu sesamanya.
Pertama sampai di rumah Mbah Sahlan di Dukuh Bendowangen RT 04 RW 3 Desa Mayong Lor Kecamatan Mayong, Jepara ini saya awalnya kaget. Rumah ini jd salah satu sasaran program pembangunan rumah tidak layak huni di Jepara. Tp kok sudah tembok ya, waduh jangan2 salah sasaran nih.
Tp ternyata tidak. Tembok bata itu rupanya hasil swadaya warga sekitar. Mereka membantu dgn urunan utk membangun rumah Mbah Sahlan yang reyot dan mau ambruk. Namun dana hanya cukup untuk dinding saja, sdgkan atap dan lantai masih kurang, jd ya masih bocor bocor.
Makanya diusulkan ke saya untuk masuk program RTLH. Saya senang krn inisiasi warga sangat bagus untuk membantu saudaranya yang kesusahan. Jika semua warga Jateng seperti di Dukuh Bendowangen ini maka pengentasan kemiskinan sangat cepat selesai.
Maturnuwun pada setiap warga Jateng yang sudah tergerak dan bergerak membantu sesamanya.
banyak komentar dan tanggapan netizen memuji dan bangga memiliki Gubernur yang suka blusukan dan perhatian pada masyarakat Jawa Tengah khususnya.
tetapi ada juga netizen yang malah menanyakan hal tentang kenapa yang dibantu itu yang punya tanah sendiri bukan tanah sewa.
Rachma Purnama : Pak, kenapa yg dibantu harus yg punya tanah sendiri. Pdhal ada jg mereka yg gk punya tanah, rumah cma sewa dgn keadaan yg gk layak. Apakah ada bantuan untuk org2 yg gk punya tempat tinggal tpi jg tidak punya tanah sendiri.
ada juga netizen yang masih belum paham dan menyanyakan bagaimana agar bisa mengikuti program rumah tidak layak huni seperti yang diungkapkan oleh dewi mariyana.
Dewi Mariyana : Maaf mw tny,,utk mengikuti program pembangunan rumah tdk layak huni itu bgmn ya？apakah di stp kota/kecamatan di adakan program itu？ mohon informasinya...trimaksh..
nah, kalo netizen yang ini katanya sudah dijanjikan rumahnya akan dibedah tetapi dari tahun ke tahun belum ada kejelasan.
Utamy Kheyn : Mlm bpk ganjar pranowo yth,,rumah saya salah satu yang di janjikn akan di bedah rumah,,tapi sampai sekarang belum juga di bedah pak,,pdhal di petugas bilang hari raya kemaren akan segera di bedah,tapi sampai sekarang belum menemui titik terangnya padahal sudah bbrp petugas silih berganti mencatat rumah kami akan di bedah rumah'y tapi sampai skrang jga belum ada kejelasanya pak,pdhal petugas'y bilang seharusnya rumah kami ini sudah trcatat dri tahun2 sebelumny mendapat bantuan bedah rumah seperti itu pak..terimakasih pak.
Sehat terus yah bapak gubernurku, semoga terus ikhlas melayani masyarakat khususnya jawa tengah.
0 Komentar untuk "Awalnya Pak Ganjar Kaget, Kok Rumah Tembok Jadi Sasaran RTLH ternyata begini"