Aktual88 - Kereta Api Indonesia Memohon Maaf Atas Gangguan Perjalanan KA Akibat Luapan Sungai Cisanggarung akibat hujan deras.
Pantes Kereta ngga bisa lewat, rel saja tenggelam seperti ini. Bahkan Tol Kanci - Pejagan yang cukup tinggi jalannya saja tetep tergenang air.
Pantes Kereta ngga bisa lewat, rel saja tenggelam seperti ini. Bahkan Tol Kanci - Pejagan yang cukup tinggi jalannya saja tetep tergenang air.
Intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan Sungai Cisanggung meluap pada Jumat dini hari, 23 Februari 2018 pukul 00.13 WIB dan membanjiri daerah sekitar termasuk jalur KA antara Stasiun Ketanggungan – Stasiun Ciledug tepatnya di KM 252+5/7. Banjir di jalur KA tersebut pertama kali diketahui oleh warga dan segera dikabarkan kepada petugas Stasiun Ciledug.
Kemudian pada pukul 00.44, KAI membatasi kecepatan kereta sebesar 10 km/jam pada jalur hulu, dan 20 km/jam pada jalur hilir. Sampai pada pukul 02.45 WIB, baik jalur hulu maupun hilir KM 252+5 sampai 252+00 dinyatakan tidak dapat untuk dilewati KA.
Dengan kondisi banjir ini, PT KAI (Persero) mohon maaf atas keterlambatan yang terjadi. Adapun untuk pelayanan penumpang, KAI melakukan rekayasa pola operasi overstapen (diantar menggunakan bus) sebagai berikut:
- KA 62, KA 64 (Tegal Bahari) yang harusnya berakhir di Stasiun Tegal, akibat banjir ini, berakhir di Cirebon.
- Untuk KA 210 (Tegal Ekspres) tujuan Stasiun Tegal, berakhir di Cirebon Prujakan.
- Sedangkan KA 63, KA 65 (Tegal bahari) yang seharusnya berangkat dari Stasiun Tegal, hari ini diberangkatkan dari Stasiun Cirebon. Demikian juga KA 210 (Tegal Ekspres) pemberangkatan awal dari Cirebon Prujakan.
- Untuk penumpang KA 1 (Argo Anggrek) tujuan Stasiun Gambir, penumpang dipersilahkan untuk turun di Stasiun Tanjung kemudian para penumpang diangkut bus (overstapen) ke Stasiun Cirebon untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan dengan KA 2 (Argo Anggrek).
- Untuk penumpang KA 122 (KA Sawunggalih) relasi Pasarsenen-Kutoarjo, penumpang dipersilahkan untuk turun di Stasiun Cirebon, kemudian para penumpang diangkut bus (overstapen) ke Stasiun Tegal untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Stasiun Kutoarjo dengan KA 121 (KA Sawunggalih).
- Rekayasa yang sama juga diberlakukan untuk arah sebaliknya. Penumpang KA 121 (KA Sawunggalih) dipersilahkan turun di Stasiun Tegal kemudian para penumpang diangkut bus ke Stasiun Cirebon untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Stasiun Pasarsenen dengan KA 122 (KA Sawunggalih).
- Penumpang KA 7 (KA Argo Lawu) di Stasiun Prupuk overstapen ke Stasiun Cirebon kemudian melanjutkan perjalanan dengan KA 10 (KA Dwipangga).
- Sebaliknya, penumpang KA 10 (KA Argo Dwipangga) di Stasiun Cirebon overstapen ke Stasiun Prupuk dengan KA 7 (KA Argo Lawu).
- Penumpang KA 52 (KA Taksaka) di Stasiun Cirebon overstapen ke Stasiun Prupuk dengan KA 51 (KA Taksaka).
- Sebaliknya, penumpang KA 51 (KA Taksaka) di Stasiun Prupuk overstapen dengan KA 52 (KA Taksaka).
Bagi para pengguna jasa KA, apabila ingin membatalkan perjalanan dengan tiket yang telah dibeli, KAI (Persero) akan mengembalikan bea 100% untuk KA-KA yang terdampak banjir di wilayah tersebut. Proses pembatalan tiket dapat dilakukan di stasiun keberangkatan penumpang atau di stasiun lainnya yang melayani pembatalan dan pengambilan bea tiket. Batas maksimal pengembalian bea sampai dengan 3 hari setelah jadwal kedatangan KA.
Untuk sementara ini, KAI berupaya mempercepat upaya proses pemulihan dan perbaikan jalur KA di antara Ciledug – Ketanggungan dengan menambah material batu balas. Pukul 16.50 WIB jalur hulu (barat ke timur) antara Ciledug-Ketanggungan sudah bisa dilewati dengan kecepatan 5 kilometer/jam. KA pertama yang berhasil melintas yakni KA 174 (Gayabaru Malam Selatan).
Kemudian pada pukul 00.44, KAI membatasi kecepatan kereta sebesar 10 km/jam pada jalur hulu, dan 20 km/jam pada jalur hilir. Sampai pada pukul 02.45 WIB, baik jalur hulu maupun hilir KM 252+5 sampai 252+00 dinyatakan tidak dapat untuk dilewati KA.
Dengan kondisi banjir ini, PT KAI (Persero) mohon maaf atas keterlambatan yang terjadi. Adapun untuk pelayanan penumpang, KAI melakukan rekayasa pola operasi overstapen (diantar menggunakan bus) sebagai berikut:
- KA 62, KA 64 (Tegal Bahari) yang harusnya berakhir di Stasiun Tegal, akibat banjir ini, berakhir di Cirebon.
- Untuk KA 210 (Tegal Ekspres) tujuan Stasiun Tegal, berakhir di Cirebon Prujakan.
- Sedangkan KA 63, KA 65 (Tegal bahari) yang seharusnya berangkat dari Stasiun Tegal, hari ini diberangkatkan dari Stasiun Cirebon. Demikian juga KA 210 (Tegal Ekspres) pemberangkatan awal dari Cirebon Prujakan.
- Untuk penumpang KA 1 (Argo Anggrek) tujuan Stasiun Gambir, penumpang dipersilahkan untuk turun di Stasiun Tanjung kemudian para penumpang diangkut bus (overstapen) ke Stasiun Cirebon untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan dengan KA 2 (Argo Anggrek).
- Untuk penumpang KA 122 (KA Sawunggalih) relasi Pasarsenen-Kutoarjo, penumpang dipersilahkan untuk turun di Stasiun Cirebon, kemudian para penumpang diangkut bus (overstapen) ke Stasiun Tegal untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Stasiun Kutoarjo dengan KA 121 (KA Sawunggalih).
- Rekayasa yang sama juga diberlakukan untuk arah sebaliknya. Penumpang KA 121 (KA Sawunggalih) dipersilahkan turun di Stasiun Tegal kemudian para penumpang diangkut bus ke Stasiun Cirebon untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Stasiun Pasarsenen dengan KA 122 (KA Sawunggalih).
- Penumpang KA 7 (KA Argo Lawu) di Stasiun Prupuk overstapen ke Stasiun Cirebon kemudian melanjutkan perjalanan dengan KA 10 (KA Dwipangga).
- Sebaliknya, penumpang KA 10 (KA Argo Dwipangga) di Stasiun Cirebon overstapen ke Stasiun Prupuk dengan KA 7 (KA Argo Lawu).
- Penumpang KA 52 (KA Taksaka) di Stasiun Cirebon overstapen ke Stasiun Prupuk dengan KA 51 (KA Taksaka).
- Sebaliknya, penumpang KA 51 (KA Taksaka) di Stasiun Prupuk overstapen dengan KA 52 (KA Taksaka).
Bagi para pengguna jasa KA, apabila ingin membatalkan perjalanan dengan tiket yang telah dibeli, KAI (Persero) akan mengembalikan bea 100% untuk KA-KA yang terdampak banjir di wilayah tersebut. Proses pembatalan tiket dapat dilakukan di stasiun keberangkatan penumpang atau di stasiun lainnya yang melayani pembatalan dan pengambilan bea tiket. Batas maksimal pengembalian bea sampai dengan 3 hari setelah jadwal kedatangan KA.
Untuk sementara ini, KAI berupaya mempercepat upaya proses pemulihan dan perbaikan jalur KA di antara Ciledug – Ketanggungan dengan menambah material batu balas. Pukul 16.50 WIB jalur hulu (barat ke timur) antara Ciledug-Ketanggungan sudah bisa dilewati dengan kecepatan 5 kilometer/jam. KA pertama yang berhasil melintas yakni KA 174 (Gayabaru Malam Selatan).
Demikian informasi resmi dari fanspage PT KAI tentang Permohonan Maaf Atas Gangguan Perjalanan Kereta Api Akibat Luapan Sungai Cisanggarung yang semoga bermanfaat.
0 Komentar untuk "Kereta Api Indonesia Memohon Maaf Atas Gangguan Perjalanan KA Akibat Luapan Sungai Cisanggarung"