Di balik kerja-kerja cepat pembangunan infrastruktur yang kita laksanakan saat ini, Kementerian PUPR telah menghasilkan lebih dari 25 teknologi bidang jalan dan jembatan.
Ahli-ahli dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR terus mengembangkan berbagai inovasi teknologi yang mempermudah pelaksanaan pekerjaan untuk lebih berkualitas, cepat, efisien, dan tepat sasaran.
Sebagai contoh saat pembangunan jalan Trans Papua dan Papua Barat, material-material lokal di Papua Barat seperti batu kapur dapat dimanfaatkan, dan teknologi itu bisa dikerjakan oleh masyarakat lokal.
Di sektor sumber daya air, Kementerian PUPR juga telah mengembangkan penggunaan teknologi beton pracetak untuk saluran-saluran irigasi yang bermutu, lebih murah dan lebih cepat selesai. Pengembangan itu telah digunakan di seluruh saluran irigasi yang sedang dikerjakan.
Untuk mempercepat Program Sejuta Rumah, beton pracetak ini juga digunakan untuk membangun Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), rumah susun, rekonstruksi sekolah sementara pasca bencana, serta pembangunan jalan dan jembatan. Sebagian besar bahan bakunya tersedia di dalam negeri.
Bahkan belum lama ini, Kementerian PUPR juga telah menggelar ujicoba pemanfaatan limbah plastik sebagai aspal sepanjang 700 meter di Universitas Udayana, Bali. Sebanyak 2,5 sampai lima ton limbah plastik dibutuhkan untuk setiap satu kilometer jalan selebar tujuh meter.
Untuk pembangunan jembatan, Kementerian PUPR juga berhasil menggunakan teknologi Corrugated Mortarbusa Pusjatan (CMP) yang dicampur dengan baja gelombang, sehingga menghabiskan waktu lebih cepat 40 persen dan hemat biaya 60 persen pada pembangunan flyover Antapani di Bandung.
Bahkan belum lama ini, Kementerian PUPR juga telah menggelar ujicoba pemanfaatan limbah plastik sebagai aspal sepanjang 700 meter di Universitas Udayana, Bali. Sebanyak 2,5 sampai lima ton limbah plastik dibutuhkan untuk setiap satu kilometer jalan selebar tujuh meter.
Untuk pembangunan jembatan, Kementerian PUPR juga berhasil menggunakan teknologi Corrugated Mortarbusa Pusjatan (CMP) yang dicampur dengan baja gelombang, sehingga menghabiskan waktu lebih cepat 40 persen dan hemat biaya 60 persen pada pembangunan flyover Antapani di Bandung.
0 Komentar untuk "Presiden Joko Widowo : Kementerian PUPR telah menghasilkan lebih dari 25 teknologi bidang jalan dan jembatan"